Beberapa Faktor Yang Pengaruhi Klasifikasi Desa Berdasarkan Tingkat Kemampuannya
Desa merupakan penyangga atau hinterland bagi sebuah kota. Kemampuan yang dimiliki desa bisa berpengaruh terhadap jalannya aktifitas dikota. Karena sebagian besar hal yang dibutuhkan penduduk kota berasal dari desa, seperti bahan pangan hasil pertanian dan tenaga kerja.
Klasifikasi Desa Berdasarkan Tingkat Kemampuannya
Tingkat kemampuan yang dimiliki desa berbeda-beda, karena itu klasifikasi desa juga menggunakan aspek tingkat kemampuan untuk menggolongkannya. Tingkat kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki desa untuk bisa berkembang dan memajukan desanya. Klasifikasi Desa Berdasarkan Tingkat Kemampuannya, dibagi menjadi 3 yaitu :
Desa Swadaya
Desa swadaya adalah desa dengan tingkat kemampuan yang rendah. Pola pemikiran masyarakatnya cenderung masih tertutup dari pengaruh-pengaruh daerah lain sehingga kemampuannya masih sulit dikembangkan. Kegiatan yang dilakukan masih terikat dengan adat setempat termasuk dalam kegiatan perekonomian dan interaksi antar personal.
Kegiatan perekonomian penduduk masih sebatas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Dan belum berpikir untuk membuat perubahan. Biasanya letak desa ini berada di tempat yang cukup terpencil dengan sarana dan prasarana yang belum memadai. Kualitas hidup masih sangat rendah dan kemampuan berkembang masih kecil.
Desa Swakarya
Desa swakarya adalah desa yang sudah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dengan mengolah potensi alam yang ada. Kelebihan hasil produksi sudah mulai dijual ke daerah lain dan pekerjaan penduduknya sudah mulai beragam. Teknologi dan alat modern juga sudah mulai digunakan.
Penyediaan sarana pendidikan, kesehatan, dan penunjang lainnya sudah mulai memadai. Masyarakat yang mulai berpikiran modern dan terbuka terhadap pengaruh daerah lain sehingga kemampuan desa ini lebih baik jika dibandingkan dengan desa swadaya.
Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang tingkat kemampuannya lebih tinggi dibandingkan desa lain. Penduduknya sudah mampu mengelola potensi dan memanfaatkan sarana yang ada dengan baik sesuai dengan kegiatan pembangunan regional.
Mata pencaharian masyarakatnya sudah berbagai macam, alat-alat teknis yang digunakan sudah lebih modern dan fasilitas yang disediakan sudah memadai. Taraf ekonomi dan kualitas hidup masyarakatnya mulai meningkat.
Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat kemampuan setiap desa memang tidak sama, tergantung pada beberapa faktor yang ada pada desa itu sendiri. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kemampuan desa antara lain :
1. Faktor pertama yang mempengaruhi klasifikasi ini adalah potensi. Potensi yang dimaksud adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di desa. Jika potensi yang ada tidak dikelola secara maksimal, tentu kemampuan desa untuk berkembang masih rendah. Bayangkan saja, jika ada lahan subur yang luas dan kekayaan alam melimpah tapi tidak ada yang memanfaatkan. Tentu potensi alam itu terbuang percuma tanpa menghasilkan apapun. Karena itu, tingkat kemampuan desa untuk berkembang dipengaruhi oleh kedua potensi ini.
2. Faktor kedua adalah pola pikir masyarakat dan keterbukaan terhadap pengaruh daerah lain. Jika masyarakat tertutup dari daerah lain maka pola pikir mereka akan cenderung statis dan tidak menginginkan perubahan sehingga tingkat kemampuan tidak meningkat. Berbeda jika sebuah desa memiliki masyarakat yang berpikiran terbuka dan menginginkan kemajuan terhadap desanya. Mereka pasti akan aktif berpartisipasi untuk terus meningkatkan kemampuan desa.
Pembagian Klasifikasi Desa Berdasarkan Tingkat Kemampuannya dan faktor yang mempengaruhi ini bisa menjadi tolak ukur untuk melihat seberapa berpengaruh sebuah desa terhadap jalannya aktifitas kota. Desa yang mempunyai tingkat kemampuan tinggi, akan lebih bisa berpengaruh dan diandalkan sebagai penyangga kota.
Klasifikasi Desa Berdasarkan Tingkat Kemampuannya
Tingkat kemampuan yang dimiliki desa berbeda-beda, karena itu klasifikasi desa juga menggunakan aspek tingkat kemampuan untuk menggolongkannya. Tingkat kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki desa untuk bisa berkembang dan memajukan desanya. Klasifikasi Desa Berdasarkan Tingkat Kemampuannya, dibagi menjadi 3 yaitu :
Desa Swadaya
Desa swadaya adalah desa dengan tingkat kemampuan yang rendah. Pola pemikiran masyarakatnya cenderung masih tertutup dari pengaruh-pengaruh daerah lain sehingga kemampuannya masih sulit dikembangkan. Kegiatan yang dilakukan masih terikat dengan adat setempat termasuk dalam kegiatan perekonomian dan interaksi antar personal.
Kegiatan perekonomian penduduk masih sebatas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Dan belum berpikir untuk membuat perubahan. Biasanya letak desa ini berada di tempat yang cukup terpencil dengan sarana dan prasarana yang belum memadai. Kualitas hidup masih sangat rendah dan kemampuan berkembang masih kecil.
Desa Swakarya
Desa swakarya adalah desa yang sudah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dengan mengolah potensi alam yang ada. Kelebihan hasil produksi sudah mulai dijual ke daerah lain dan pekerjaan penduduknya sudah mulai beragam. Teknologi dan alat modern juga sudah mulai digunakan.
Penyediaan sarana pendidikan, kesehatan, dan penunjang lainnya sudah mulai memadai. Masyarakat yang mulai berpikiran modern dan terbuka terhadap pengaruh daerah lain sehingga kemampuan desa ini lebih baik jika dibandingkan dengan desa swadaya.
Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang tingkat kemampuannya lebih tinggi dibandingkan desa lain. Penduduknya sudah mampu mengelola potensi dan memanfaatkan sarana yang ada dengan baik sesuai dengan kegiatan pembangunan regional.
Mata pencaharian masyarakatnya sudah berbagai macam, alat-alat teknis yang digunakan sudah lebih modern dan fasilitas yang disediakan sudah memadai. Taraf ekonomi dan kualitas hidup masyarakatnya mulai meningkat.
Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat kemampuan setiap desa memang tidak sama, tergantung pada beberapa faktor yang ada pada desa itu sendiri. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kemampuan desa antara lain :
1. Faktor pertama yang mempengaruhi klasifikasi ini adalah potensi. Potensi yang dimaksud adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di desa. Jika potensi yang ada tidak dikelola secara maksimal, tentu kemampuan desa untuk berkembang masih rendah. Bayangkan saja, jika ada lahan subur yang luas dan kekayaan alam melimpah tapi tidak ada yang memanfaatkan. Tentu potensi alam itu terbuang percuma tanpa menghasilkan apapun. Karena itu, tingkat kemampuan desa untuk berkembang dipengaruhi oleh kedua potensi ini.
2. Faktor kedua adalah pola pikir masyarakat dan keterbukaan terhadap pengaruh daerah lain. Jika masyarakat tertutup dari daerah lain maka pola pikir mereka akan cenderung statis dan tidak menginginkan perubahan sehingga tingkat kemampuan tidak meningkat. Berbeda jika sebuah desa memiliki masyarakat yang berpikiran terbuka dan menginginkan kemajuan terhadap desanya. Mereka pasti akan aktif berpartisipasi untuk terus meningkatkan kemampuan desa.
Pembagian Klasifikasi Desa Berdasarkan Tingkat Kemampuannya dan faktor yang mempengaruhi ini bisa menjadi tolak ukur untuk melihat seberapa berpengaruh sebuah desa terhadap jalannya aktifitas kota. Desa yang mempunyai tingkat kemampuan tinggi, akan lebih bisa berpengaruh dan diandalkan sebagai penyangga kota.