Seperti Baginilah Yang Dirasakan Seseorang Yang Baru Saja Mengalami Kematian
Orang yg meninggal awal mulanya nir
menyadari bila pribadinya tewas. Ia terasa pribadinya lagi bermimpi
meninggal. Ia memandang pribadinya ditangisi, dimandikan, dikafani,
disholati sampai diturunkan ke dalam kubur.
Dia terasa pribadinya lagi bermimpi saat pribadinya ditimbun tanah. Dia berteriak – teriak namun tidak masih ada yg mendengar teriakannya.
Sebagian saat lalu…
dikala seluruh sudah balik meninggalkannya sendirian pada dasar tanah. Allah kembalikan ruhnya. Beliau membuka mata, & juga terbangun berdasarkan “mimpi” buruknya. Dia bahagia dan pula bersyukur, jika nyatanya apa yang ia alamiah cumalah suatu mimpi kurang baik, & juga waktu ini dia telah bangun menurut tidurnya.
Sehabis itu beliau meraba tubuhnya yg cuma diselimuti kain sembari bertanya kaget “kemana bajuku? Kemana celanaku? ” lalu dia meraba sekelilingnya yang berbentuk tanah “dimanakah saya? ” “loka apa ini? Mengapa bau tanah dan jua lumpur? ”
selesainya itu dia mulai menyadari jika ia terdapat pada dasar tanah, dan jua sesungguhnya apa yang dialaminya tidaklah mimpi! Ya, dia siuman bila pribadinya betul – benar telah mati.
Berteriak lah ia sekeras – kerasnya, memanggil orang – orang terdekatnya yang dikira dapat menyelamatkannya:
“ibuuuuu…. ! ! ! ! ”
“ayaaaaaah…! ! ! ! ”
“kakeeeeek! ! ! ”
“neneeeek! ! ”
“kakaaaaak! ! ! ”
“sahabaaaaat! ! ! ”
Dia terasa pribadinya lagi bermimpi saat pribadinya ditimbun tanah. Dia berteriak – teriak namun tidak masih ada yg mendengar teriakannya.
Sebagian saat lalu…
dikala seluruh sudah balik meninggalkannya sendirian pada dasar tanah. Allah kembalikan ruhnya. Beliau membuka mata, & juga terbangun berdasarkan “mimpi” buruknya. Dia bahagia dan pula bersyukur, jika nyatanya apa yang ia alamiah cumalah suatu mimpi kurang baik, & juga waktu ini dia telah bangun menurut tidurnya.
Sehabis itu beliau meraba tubuhnya yg cuma diselimuti kain sembari bertanya kaget “kemana bajuku? Kemana celanaku? ” lalu dia meraba sekelilingnya yang berbentuk tanah “dimanakah saya? ” “loka apa ini? Mengapa bau tanah dan jua lumpur? ”
selesainya itu dia mulai menyadari jika ia terdapat pada dasar tanah, dan jua sesungguhnya apa yang dialaminya tidaklah mimpi! Ya, dia siuman bila pribadinya betul – benar telah mati.
Berteriak lah ia sekeras – kerasnya, memanggil orang – orang terdekatnya yang dikira dapat menyelamatkannya:
“ibuuuuu…. ! ! ! ! ”
“ayaaaaaah…! ! ! ! ”
“kakeeeeek! ! ! ”
“neneeeek! ! ”
“kakaaaaak! ! ! ”
“sahabaaaaat! ! ! ”
Menangis lah beliau sembari memohon ampun
“ya, allaaaaaaah…. Ya allaaaaaaah…. Ampuni aku ya allaaaaaaah…. ! ! ! ”
ia berteriak pada ketakutan yg luar biasa yang belum sempat dialami sebelumnya sejauh hidupnya.
Jika ia orang baik, hingga muncullah dua malaikat dengan muka tersenyum hendak mendudukkannya dan juga menenangkannya, menghiburnya & jua melayaninya menggunakan pelayanan yang tersadu.
Jika beliau orang kurang baik, sampai dua malaikat hendak meningkatkan ketakutannya dan juga hendak menyiksanya setimpal keburukannya.
Ya allah, ampunilah dosaku, dosa bunda bapa ku, famili ku, saudaraku dan jua tiap orang yg meng – klik senang, share & juga berpendapat “aamiin” dan pula jangan kamu bubut nyawa kami dikala badan kami tidak pantas berposisi pada surga – mu.