VIRAL Pria Ini Menangis Lihat Anaknya Minta Dipeluk, Padahal Berada di Ruang Karantina Virus Corona,
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona terus menyerang di wilayah China,
hingga menginfeksi banyak orang, bahkan menjatuhkan banyak orang.
Banyak pemandangan mengharukan di realitas masyararakat, baik para dokter juga perawat yang hampir 24 jam merawat pasien terinfeksi, juga lainnya.
Satu di antara sebuah pemandangan mengharukan datang dari seorang ayah yang bersedih tatkala anak balitanya terinfeksi virus mematikan tersebut.
Pria tersebut menjadi salah satu dari sembilan juta warga yang terisolasi untuk meninggalkan kota kediamannya.
Dilansir dari World of Buzz, keadaan tersebut membuat anak balitanya menjadi korban virus corona, dan mengharusnkan anak balitanya dikirim ke karantina.
Pemandangan mengharukan tersebut terekam dalam tayangan video, dan sontak viral di sosial media.
Video viral tersebut dibagikan oleh @Huh_My_Rahhhhh, tampak sang ayah memperhatikan putranya dari balik jendela kaca, saat itulah sang putra berusaha meminta pelukan.
Pria tersebut pun langsung menangis, dan membelakangi anaknya.
Video yang telah mengumpulkan 53 ribu share, bahkan m engundang banyak komen mengahrukan dari para netizen.
Seorang netizen memberikan komentar bahwa dia rela mati bersama bayi itu jika dia adalah ayahnya.
Mengetahi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan Wuhan Coronavirus sebagai keadaan darurat global.
Situasinya memang mengerikan tidak hanya bagi warga negara Cina tetapi juga bagi populasi global.
Berita Virus Corona Lainnya
Pria 49 tahun di China dinyatakan sembuh dari virus corona dengan minum air 25 liter tiap harinya
Saat keluar dari rumah sakit, si pria berteriak bahagia "aku baik-baik saja."
Mengutip dari China Press, seorang pria yang terjangkit virus corona di Provinsi Jianxi China mengalami gejala virus corona pada awal Januari 2020.
Dia adalah Chen, pria berusia 49 tahun yang sempat pergi ke Wuhan beberapa waktu lalu.
Chen pergi ke Wuhan pada Oktober 2019 untuk urusan perdagangan unggas.
Ia kembali ke Pingxiang, Jiangxi pada 2 Januari 2020.
Setelah kembali dari Wuhan, Chen mengalami batuk pada tanggal 5 Januari 2020.
Demam dirasakan oleh Chen pada 7 Januari.
Selain itu, Chen juga merasakan sesak dada dan sejumlah gejala lainnya.
Pemeriksan menunjukkan bahwa Chen telah terinfeksi virus corona.
Ia lalu dibawa ke Rumah Sakit Rakyat Kedua Pingxiang.
Dikutip Tribunnews dari World of Buzz, Chen mengalami demam yang tidak tertahankan selama enam hari enam malam.
Chen mengatakan, ia harus minum 25 liter air setiap hari.
Hal ini dilakukan oleh Chen untuk menghilangkan gejala tenggorokan yang kering akibat virus corona.
Pada tanggal 26 Januari 2020, dokter yang memeriksa Chen mendapati hasil bahwa pria paruh baya tersebut telah sembuh dari corona.
Tes virus corona yang kembali dilakukan menunjukkan hasil negatif.
Chen pun akhirnya diperbolehkan untuk pulang.
Saat keluar, Chen menunjukkan ekspresi bahagianya,"Aku baik-baik saja! Semuanya baik-baik saja!".
Sebelum Chen pergi meninggalkan rumah sakit, ia sempat memberi karangan bunga kepada staf media yang merawatnya selama ini.
Hal tersebut dilakukan oleh Chen sebagai bentuk rasa terima kasihnya.
Korban Alami Peningkatan
Wabah virus corona yang menyerang China dilaporkan terus mengalami peningkatan.
Virus corona muncul pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei.
Mengutip dari South China Morning Post, hingga Sabtu (1/1/2020), kasus virus corona mencapai 11.943 secara global.
Kasus tersebut didominasi terjadi di wilayah daratan China dengan total kasus mencapai 11.791.
Sementara itu, korban meninggal dilaporkan meningkat, kini jumlahnya 259 orang.
Hingga saat ini, para peneliti masih mengkaji obat atau vaksin yang mungkin bisa dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.
Untuk diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status darurat atas wabah virus corona.
Pemerintah Indonesia pada Sabtu (1/2/2020) hari ini memberangkatkan tim untuk mengevakuasi lebih dari 240 WNI di Wuhan.
Pemerintah menyewa Batik Air berjenis Airbus 1330-330 digunakan untuk mengangkut para WNI ke Indonesia.
Di tengah wabah virus corona yang terus melonjak sementara vaksin belum ditemukan, seorang pasien di China akhirnya dinyatakan sembuh.
(Tribunnews.com/ Garudea Prabawati/ Miftah)
Banyak pemandangan mengharukan di realitas masyararakat, baik para dokter juga perawat yang hampir 24 jam merawat pasien terinfeksi, juga lainnya.
Satu di antara sebuah pemandangan mengharukan datang dari seorang ayah yang bersedih tatkala anak balitanya terinfeksi virus mematikan tersebut.
Pria tersebut menjadi salah satu dari sembilan juta warga yang terisolasi untuk meninggalkan kota kediamannya.
Dilansir dari World of Buzz, keadaan tersebut membuat anak balitanya menjadi korban virus corona, dan mengharusnkan anak balitanya dikirim ke karantina.
Pemandangan mengharukan tersebut terekam dalam tayangan video, dan sontak viral di sosial media.
Video viral tersebut dibagikan oleh @Huh_My_Rahhhhh, tampak sang ayah memperhatikan putranya dari balik jendela kaca, saat itulah sang putra berusaha meminta pelukan.
Pria tersebut pun langsung menangis, dan membelakangi anaknya.
Video yang telah mengumpulkan 53 ribu share, bahkan m engundang banyak komen mengahrukan dari para netizen.
Seorang netizen memberikan komentar bahwa dia rela mati bersama bayi itu jika dia adalah ayahnya.
Mengetahi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan Wuhan Coronavirus sebagai keadaan darurat global.
Situasinya memang mengerikan tidak hanya bagi warga negara Cina tetapi juga bagi populasi global.
Berita Virus Corona Lainnya
Pria 49 tahun di China dinyatakan sembuh dari virus corona dengan minum air 25 liter tiap harinya
Saat keluar dari rumah sakit, si pria berteriak bahagia "aku baik-baik saja."
Mengutip dari China Press, seorang pria yang terjangkit virus corona di Provinsi Jianxi China mengalami gejala virus corona pada awal Januari 2020.
Dia adalah Chen, pria berusia 49 tahun yang sempat pergi ke Wuhan beberapa waktu lalu.
Chen pergi ke Wuhan pada Oktober 2019 untuk urusan perdagangan unggas.
Ia kembali ke Pingxiang, Jiangxi pada 2 Januari 2020.
Setelah kembali dari Wuhan, Chen mengalami batuk pada tanggal 5 Januari 2020.
Demam dirasakan oleh Chen pada 7 Januari.
Selain itu, Chen juga merasakan sesak dada dan sejumlah gejala lainnya.
Pemeriksan menunjukkan bahwa Chen telah terinfeksi virus corona.
Ia lalu dibawa ke Rumah Sakit Rakyat Kedua Pingxiang.
Dikutip Tribunnews dari World of Buzz, Chen mengalami demam yang tidak tertahankan selama enam hari enam malam.
Chen mengatakan, ia harus minum 25 liter air setiap hari.
Hal ini dilakukan oleh Chen untuk menghilangkan gejala tenggorokan yang kering akibat virus corona.
Pada tanggal 26 Januari 2020, dokter yang memeriksa Chen mendapati hasil bahwa pria paruh baya tersebut telah sembuh dari corona.
Tes virus corona yang kembali dilakukan menunjukkan hasil negatif.
Chen pun akhirnya diperbolehkan untuk pulang.
Saat keluar, Chen menunjukkan ekspresi bahagianya,"Aku baik-baik saja! Semuanya baik-baik saja!".
Sebelum Chen pergi meninggalkan rumah sakit, ia sempat memberi karangan bunga kepada staf media yang merawatnya selama ini.
Hal tersebut dilakukan oleh Chen sebagai bentuk rasa terima kasihnya.
Korban Alami Peningkatan
Wabah virus corona yang menyerang China dilaporkan terus mengalami peningkatan.
Virus corona muncul pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei.
Mengutip dari South China Morning Post, hingga Sabtu (1/1/2020), kasus virus corona mencapai 11.943 secara global.
Kasus tersebut didominasi terjadi di wilayah daratan China dengan total kasus mencapai 11.791.
Sementara itu, korban meninggal dilaporkan meningkat, kini jumlahnya 259 orang.
Hingga saat ini, para peneliti masih mengkaji obat atau vaksin yang mungkin bisa dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.
Untuk diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status darurat atas wabah virus corona.
Pemerintah Indonesia pada Sabtu (1/2/2020) hari ini memberangkatkan tim untuk mengevakuasi lebih dari 240 WNI di Wuhan.
Pemerintah menyewa Batik Air berjenis Airbus 1330-330 digunakan untuk mengangkut para WNI ke Indonesia.
Di tengah wabah virus corona yang terus melonjak sementara vaksin belum ditemukan, seorang pasien di China akhirnya dinyatakan sembuh.
(Tribunnews.com/ Garudea Prabawati/ Miftah)